Sejarah Padukuhan Nitikan Barat

Konon menurut cerita Padukuhan Nitikan Barat di dirikan oleh seserang bernama Ki Lombok yang (babat alas) membuka lahan atau membuka daerah pemukiman di daerah Nitikan. Pada awalnya Ki Lombok datang di daerah Nitikan untuk bekerja di hutan dan sesekali beliau beristirahat di sungai Jirak tempatnya di daerah Krapyak belakangan tempat tersebut menjadi pokok kegiatan bersih desa (Rasulan) sekaligus sebagai bentuk penghormatan terhadap perintis Padukuhan Nitikan. Beberapa minggu setelah (babat alas) tongkat milik Ki Lombok hilang kemudian beliau mencari tongkatnya tersebut. Dalam pencarian tongkatnya Ki Lombok ­nitik (mencari) tempat mencari sehingga daerah tersebut dinamai daerah nitikan. Semenjak saat itu daearah itu dinamai padukuhan Nitikan. Seiring dengan perkembangan zaman dan banyaknya jumlah penduduk terjadi pemekaran daerah di Padukuhan Nitikan menjadi Nitikan Barat dan Nitikan Timur. Kemudian ada perkembangan kembali, terjadi pemekaran dengan munculnya padukuhan Sambirejo karena keterikatan sejarah tiga padukuhan tersebut selalu serentak dalam melakukan acara Bersih Desa (Rasulan) sehingga dikenal dengan istilah Tri Padukuhan. Pada awal berdirinya padukuhan Nitikan Barat tidak di kepalai oleh seorang dukuh melainkan oleh perabot desa. Sejauh ini padukuhan Nitikan Barat sudah mengalami pergantian dukuh sebanyak empat kali semenjak menjadi padukuhan. Dukuh pertama yang memimpin padukuhan Nitikan Barat adalah Wiryo Dikromo, kemudian dilanjutkan oleh Atmo Suwito, lalu dilanjutkan oleh Sumilah (dukuh putri) dan yang terakhir Ukik Nugroho yang menjabat sampai sekarang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kondisi Geografis Nitikan Barat

Upacara Adat Rasulan di Gunung Kidul